Menulis resmi kumpulan cerpen
Resensi atau timbangan
buku mengupas sebuah buku yang baru terbit. Biasanya, resensi dipublikasikan di
Koran atau majalah. Penulis resensi mengulas buku yang diresensinya secara
singkat, padat dan objektif. Jika yang diresensinya berupa buku kumpulan
cerpen, ia harus menilai kelebihan dan kekurangan buku tersebut melalui
penilaian terhadap unsur intrinsik, seperti tema, alur, penokohan, pusat
pengisahan, latar(setting), dan bahasa atau gaya pengarang (style).
1. Menjelaskan
kelebihan dan kekurangan buku
Kelebihan dan kekurangan buku kumpulan
cerpen dinilai berdasarkan unsur-unsur intrinsic seperti
tema,alur,latar,penokohan,pusat pengisahan, dan gaya atau bahasa pengarang
(style).
2. Menulis
resensi
Untuk menulis resensi buku kumpulan
cerpen, seorang peresensi perlu memperhatikan unsur-unsur resensi seperti :
a. Identitas
buku
b. Latar
belakang kepengarangan
c. Kelebihan
dan kekurangan buku
d. Bahasa
pengarang (style)
e. Nilai
buku
Contoh :
Kelebihan
dan Kecerdasan seorang Anak
Judul buku : Pesulap Kecil
Pengarang : Joko Purwanto
Penerbit : PT. Penerbitan Sarana Bobo
Tebal buku : 144 Halaman
Harga : Rp. 10.000,00
Buku
kumpulan cerpen ini terdiri dari 8 cerita dan terdapat dua tema yaitu sosial
dan persahabatan. Buku ini mengulas tentang kehidupan keseharian anak-anak. Dan
buku ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan buku ini yaitu
bahasanya sopan dan ceritanya mudah dimengerti dan terdapat gambar di dalam
ceritanya sehingga anak-anak menyukainya. Kekurangan buku ini yaitu tidak cocok
untuk kalangan remaja karena buku ini banyak menceritakan tentang kehidupan
anak-anak.
Cerpen berjudul Pesulap Kecil, yang dikarang oleh Joko
Purwanto ini bertema sosial. Cerpen ini menceritakan tentang seorang anak yang
bernama Dudi, dia mempunyai keahlian sebagai pesulap. Ia sering beratraksi
sehingga dapat menghibur guru dan teman-temannya di kelas. Suatu hari Dudi
dipanggil oleh Bu Guru ke kantor, teman-temannya mengira kalau Dudi tidak boleh
beratraksi lagi. Ternyata Ibu Guru mengudang Dudi untuk mengisi acara ulang
tahun di perusahaan swasta tempat suami Bu Guru bekerja. Dudi pun merasa senang
karena dia dapat mengembangkan keahliannya lagi.
Cerpen ini memiliki alur maju, latar dalam cerpen ini yaitu
di Sekolah. Pengarang sebagai orang ketiga di luar cerita menggambarkan tokoh
beserta karakternya. Tokoh utama yaitu Dudi dengan watak baik dan suka
menghibur. Tokoh pembantu yaitu teman-teman Dudi dan Ibu Guru yang berwatak
baik.
Pada cerpen lain seperti Akal Dodo, Aku Disini, Bukan
Tiga Seribu, He He He, Kicau Burung Perkutut, dan Kartu Ajaib juga bertemakan
sosial. Akan tetapi jika dibandingkan dengan cerita Pesulap Kecil, cerita
tersebut kurang menarik disbanding cerita Pesulap Kecil.
Cerpen berjudul Jangan Pernah Menyerah, yang dikarang oleh
Pipiet Senja ini bertemakan persahabatan. Cerita ini meceritakan tentang
seorang anak yang bernama Alit. Suatu hari Bu Hatimah mengumumkan adanya lomba matematika, serempak
anak-anak menunjuk Alit. Akan tetapi Alit masih bingung dan takut karena dia sendiri
seorang anak piatu yaitu tidak mempunyai Ibu lagi dan dia mempunyai seorang
kakak tetapi kakaknya tidak melanjutkan sekolah lagi semenjak Ibunya meninggal
dan Bapaknya hanya seorang penjual soto mie. Teman-teman Alit selalu
menyemangati Alit. Waktu bel istirahat seperti biasa Alit pergi ke tempat
Bapaknya berjualan, Alit ingin membantu bapaknya mencuci piring, akan tetapi
bapaknya mencegahnya karena Ia tahu kalau anaknya terlihat lelah karena semalam
Alit mengurus adiknya yang sedang sakit. Bapak Alit tahu kalau anaknya akan
mengikuti lomba dan Ia menyemangati anaknya. Lama kemudian teman Alit yaitu
Ririn, Memes, dan Titi ingin makan di tempat bapak Alit berjualan. Setelah
mereka makan Ririn memberikan uang sepuluh ribu rupiah kepada bapak Alit dan Ririn
memberikan kembaliannya kepada bapak Alit untuk dikumpulkan untuk Alit lomba
nanti. Alit pun senang mempunyai teman-teman yang begitu baik padanya.
Cerpen ini memiiki alur maju, latar dalam cerpen ini
yaitu di ruang kelas dan di tempat Bapak Alit mangkal berjualan soto mie.
Pengarang sebagai orang ketiga di luar cerita menggambarkan tokoh beserta
karakternya. Tokoh utama yaitu Alit dengan watak baik,pintar dan sabar. Tokoh
pembantu yaitu Bapak Alit dengan watak yang sabar dan Ririn, Memes, dan Titi
dengan watak baik. Amanat dari cerita ini yaitu jangan pernah menyerah dalam
menghadapi suatu masalah semua pasti ada jalan keluarnya.
Jadi kesimpulannya, buku kumpulan cerpen Pesulap Kecil
patut untuk dibaca, terutama untuk anak-anak, karena di dalam buku ini terdapat
amanat yang sangat bagus dan mendidik.
2 komentar:
kehebatan cerpennya mana?
kehebatan cerpennya mana?
Posting Komentar